Berawal dari sebuah laporan warga ku setelah yang bersangkutan meninjau sebuah lokasi tambak pembudidayaan kepiting soka seluas kurang lebih 5 Ha yang berada tepat dibelakang kompleks areal pemakaman cina di Kelurahan Gunung Lingkas, berlanjut dengan terjadinya pembicaraan ringan antara yang bersangkutan dengan Kepala Seksi Pemerintahan Mr. Afriyona Maidda, SE di ruangan dapur Kantorku kemudian meningkat menjadi sebuah diskusi yang melibatkan beberapa staf kantor... akhirnya aku mengetahui tentang bisnis budidaya kepiting soka ini.
Sebuah bisnis yang memerlukan modal tidak terlalu besar namun dapat memberikan penghasilan tambahan yang sangat lumayan menurutku. Dari diskusi tersebut akhirnya tersusun sebuah rencana gila untuk memulai menekuni usaha ini dengan modal patungan dengan pengelola baru terdiri atas diriku dan mr. Yona serta karyawan satu orang yang tidak lain tidak bukan merupakan warga ku yang memberikan lapora tentang bisnis ini yaitu mr. Ali.
Dengan jumlah pengelola hanya sebanyak 2 orang serta dengan perencanaan aset karamba yang harus dimiliki sebanyak 300 buah untuk menampung kurang lebih 3 ton kepiting bibit dengan perhitungan panen perdana sebesar 50 % dari total jumlah bibit awal mempertimbangkan faktor-faktor resiko kegagalan panen...dibutuhkan modal sejumlah 19.500.000,00 rupiah. Jumlah yang tidak terlalu besar namun juga tidaklah kecil. Akhirnya muncullah lagi kembali ide untuk menarik minat beberapa rekan2 kerja untuk menjadi investor sekaligus pengelola namun sayangnya ditolak secara mentah-mentah...akhirnya jalan itu terbuka juga dengan masuknya 2 orang investor yaitu Mr. Hari Priyanto yang masih merupakan orang tua kandungku serta Mr. Hariyono, SE yang bekerja di Kantor Pos Tarakan yang masih merupakan temen dekat ku serta Mr. Yona.
Dari pertemuan lanjutan disepakatilah bahwa modal awalyang dikumpulkan adalah sebesar 9 Juta Rupiah dengan komposisi aku sebesar 2,5 juta, mr. Yona 2,5 juta, mr. Hari 2 juta dan mr. Hariyono sebesar 2 juta dengan perhitungan biaya pembelian rakit sebanyak 90 buah sebesar Rp. 5.850.000,- dan sisanya sebesar Rp. 3.150.000,- digunakan untuk pembuatan jembatan serta pondok sementara bagi karyawan.
Akhirnya melalui sebuah rapat lanjutan maka disepakatilah diantara kami semua bahwa usaha ini menggunakan model Kelompok Usaha Bersama yang diberi nama KUBE SOKA BERKAH MANDIRI yang dibentuk pada tanggal 07 Oktober 2009 dan telah menurunkan bibit perdana sebanyak 100 Kg pada hari Sabtu, 31 Oktober kemarin denga perencanaan total penurunan bibit sebanyak 900 Kg.
Sebuah bisnis yang memerlukan modal tidak terlalu besar namun dapat memberikan penghasilan tambahan yang sangat lumayan menurutku. Dari diskusi tersebut akhirnya tersusun sebuah rencana gila untuk memulai menekuni usaha ini dengan modal patungan dengan pengelola baru terdiri atas diriku dan mr. Yona serta karyawan satu orang yang tidak lain tidak bukan merupakan warga ku yang memberikan lapora tentang bisnis ini yaitu mr. Ali.
Dengan jumlah pengelola hanya sebanyak 2 orang serta dengan perencanaan aset karamba yang harus dimiliki sebanyak 300 buah untuk menampung kurang lebih 3 ton kepiting bibit dengan perhitungan panen perdana sebesar 50 % dari total jumlah bibit awal mempertimbangkan faktor-faktor resiko kegagalan panen...dibutuhkan modal sejumlah 19.500.000,00 rupiah. Jumlah yang tidak terlalu besar namun juga tidaklah kecil. Akhirnya muncullah lagi kembali ide untuk menarik minat beberapa rekan2 kerja untuk menjadi investor sekaligus pengelola namun sayangnya ditolak secara mentah-mentah...akhirnya jalan itu terbuka juga dengan masuknya 2 orang investor yaitu Mr. Hari Priyanto yang masih merupakan orang tua kandungku serta Mr. Hariyono, SE yang bekerja di Kantor Pos Tarakan yang masih merupakan temen dekat ku serta Mr. Yona.
Dari pertemuan lanjutan disepakatilah bahwa modal awalyang dikumpulkan adalah sebesar 9 Juta Rupiah dengan komposisi aku sebesar 2,5 juta, mr. Yona 2,5 juta, mr. Hari 2 juta dan mr. Hariyono sebesar 2 juta dengan perhitungan biaya pembelian rakit sebanyak 90 buah sebesar Rp. 5.850.000,- dan sisanya sebesar Rp. 3.150.000,- digunakan untuk pembuatan jembatan serta pondok sementara bagi karyawan.
Akhirnya melalui sebuah rapat lanjutan maka disepakatilah diantara kami semua bahwa usaha ini menggunakan model Kelompok Usaha Bersama yang diberi nama KUBE SOKA BERKAH MANDIRI yang dibentuk pada tanggal 07 Oktober 2009 dan telah menurunkan bibit perdana sebanyak 100 Kg pada hari Sabtu, 31 Oktober kemarin denga perencanaan total penurunan bibit sebanyak 900 Kg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar